Bekerja sebagai Expatriat di Malaysia (Part 1)

Setelah menikah tahun 2008 silam, saya dan suami sempet jauh2an dulu selama 6 bulan. Saya tetap bekerja di Singapore sementara suami kuliah di KL. Dulu itu pertimbangannya nungguin bonus saya yang 3 bulan lagi diterima ;p

Pada awalnya kami berdiskusi dulu ttg siapa yang mesti pindah, setelah menimbang2, maka diputuskan kalau saya yang akan pindah ke KL, alasan2nya:
1. Biaya hidup yang jauhh lebih murah dibanding di SG, saya sempet mensurvey teman2 yang sudah berkeluarga ttg berapa biaya hidup yang mesti dikeluarkan setiap bulan di sg, rata2 (survey thn 2008) berkisar antara SGD 2500-2800 untuk keluarga muda yang belum punya anak.
Memang masuk akal, karena biaya terbesar di sg itu adalah tempat tinggal, untuk apartemen 2 kamar saja sudah menghabiskan biaya SGD 1500, itu udah ga pake AC.
Bayangin aja, kamar yang saya sewa dulu itu harganya SGD 700, di daerah Telok Blangah, dan apartemen biasa, harga segitu udah dapet condo di KL.
2. Negara muslim, yang otomatis membuat makan di luar dan sholat menjadi lebih mudah.
3. Berhubung saya sudah 2 tahun di Sg, pengen juga rasanya ngerasain tinggal di negara lain.
4.Alasan utama sih berhubung suami masih kuliah, most likely saya yang harus nyusul ke KL.

dengan pertimbangan2 itu, setelah dapet bonus bulan Mei 2009 silam (alhamdulillah :D) sayapun mengajukan pengunduran diri. Saat itu kebetulan saya sudah diterima juga di perusahaan arsitektur internasional di KL dan sedang mengurus visa kerja.

Ternyata masalah visa inilah yang nantinya jadinya ribet banget..(bersambung)

Leave A Comment

Diberdayakan oleh Blogger.

Follower

Where do you come from

free counters

member of..

The Urban Mama